tag:blogger.com,1999:blog-42327900218134359212023-11-15T10:32:53.404-08:00FKIP UNA ASAHAN BLOGGERAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00310898237109999768noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-4232790021813435921.post-61066410592979209892013-04-03T23:16:00.002-07:002013-04-03T23:22:42.055-07:00Pendidikan di Indonesia<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><i>Pendidikan di Indonesia</i> sangat diperhatikan oleh masyarakat Indonesia. Terbukti dari banyaknya artikel-artikel yang membahas <u>tentang pendidikan di Indonesia</u>.
Beberapa waktu terakhir ini pendidikan di Indonesia mendapat angin
segar karena 20 % APBN dialokasikan untuk bidang pendidikan. Hal ini
membawa dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><a href="http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-tentang-pendidikan-di-indonesia.html">Pendidikan di Indonesia</a>
memiliki sistem yang cukup baik akan tetapi pelaksanaan di lapangan
masih jauh dari ketentuan yang berlaku. Misalnya penyelenggaraan ujian
nasional. Ujian nasional yang telah disusun sedemikian dari sekian
banyak ahli sering menemui kendala di lapangan. Banyak sekali ditemukan
hal-hal yang tidak seharusnya terjadi dan dilakukan oleh para oknum
yang berkecimpun di dunia pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Banyak sekali para
pendidik dengan alasan kemanusiaan membantu para anak didik mereka di
ujian nasional. Padahal mereka tahu dan mengerti betul hal tersebut
tidak bisa dilakukan. Mereka menganggap anak didik mereka tidak
diperlakukan secara adil karena mereka mengenyam pendidikan di bangku
sekolah dengan failitas yang sangat minim dan kurangnnya informasi
mereka dapat tentang ujian nasional.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><a href="http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-tentang-pendidikan-di-indonesia.html">Pelaksanaan ujian nasional</a>
merupakan PR yang terus bertambah dari tahun ke tahun dan tak kunjung
selesai. Pendidikan memang sangat sulit utamanya bagi para pendidik hal
tersebut diperparah dengan disahkannya undang-undang HAM yang tidak
membenarkan seorang pendidik memberikan siswanya sanksi ketika melanggar
aturan melalui kontak fisik. Hal ini membuat anak didik tidak lagi
menghormati dan menghargai guru-guru mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Mungkin kita masih
sering mendengar cerita-cerita orang tua kita dahulu betapa mereka
sangat segan dengan guru-guru mereka. Berbeda dengan sekarang, para anak
didik sering berlaku tidak hormat kepada guru-guru mereka dan bahkan
ada yang sampai membuat guru-guru mereka menangis di dalam kelas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Mendidik sungguh
pekerjaan yang sangat berat dan melelahkan dan memang sangat wajar jika
pemerintah membeikan perhatian khusus di <a href="http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-tentang-pendidikan-di-indonesia.html">bidang pendidikan</a>. Karena generasi muda tanpa pendidikan akan membuat negara tercinta kita ini hancur di masa yang akan datang.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00310898237109999768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4232790021813435921.post-86401861217118239132013-04-03T23:14:00.000-07:002013-04-03T23:23:26.766-07:00Pengertian Belajar Menurut Ahli<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="font-size: 13px; font-weight: normal;">Menurut Winkel, <a href="http://belajarpsikologi.com/" target="_blank" title="Belajar Psikologi"><b><i><span style="color: black;">Belajar</span></i></b></a>
adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengelolaan pemahaman.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) <b><i><a href="http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/" target="_blank" title="belajar">belajar</a></i></b>
merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian
menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan oleh lainnya.</div>
<center>
<a name='more'></a><br />
<br />
</center>
<div style="text-align: justify;">
Sifat perubahannya relatif permanen,
tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada
perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan,
sakit, mabuk, dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan <span style="text-decoration: underline;"><b><i><a href="http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/" target="_blank" title="Pengertian Belajar">Pengertian Belajar</a></i></b></span> menurut Gagne dalam bukunya <i>The Conditions of Learning</i>
1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu
berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa
itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.
Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang
bersifat naluriah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moh. Surya (1981:32), <b><i><a href="http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/" target="_blank" title="definisi belajar">definisi belajar</a></i></b>
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam<a href="http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/" target="_blank" title="interaksi sosial"> interaksinya</a>
dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian
di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri
seseorang.</div>
<h2>
<i>Pengertian Belajar Menurut Ahli</i></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">Dari beberapa </span><span style="text-decoration: underline;"><b><i><a href="http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/" target="_blank" title="Pengertian Belajar">pengertian belajar</a></i></b></span><span style="text-align: justify;"> di atas maka dapat disimpulkan bahwa </span><span style="text-align: justify;">semua
aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga
menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar
dan sebelum belajar.</span></div>
<h3>
<i>Demikianlah Pengertian Belajar Menurut Ahli, semoga bermanfaat.</i></h3>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />
Read more: <a href="http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/#ixzz2PcsZNvEk" style="color: #003399;">PENGERTIAN BELAJAR : Pengertian Belajar Menurut Para Ahli</a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00310898237109999768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4232790021813435921.post-76362468104424919392013-04-03T23:09:00.000-07:002013-04-03T23:23:54.678-07:00Manfaat Belajar dan Mengajar Pada bagian yang lalu, pengarang telah menjelaskan ihwal keutamaan
belajar dan mengajar. Pada lanjutan penjelasannya kali ini, pengarang
menguraikan secara lebih terperinci manfaat-manfaat dari kegiatan
belajar dan mengajar. Marilah kita simak penjelasannya yang sangat
penting ini.
<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Pengarang mengatakan:<br />
<b> </b><br />
Sahabat Mu‘adz bin Jabal telah mengatakan sehubungan dengan
mengajar dan belajar, yang riwayatnya juga riwayat yang marfu’,
“Tuntutlah ilmu, karena sesungguhnya menuntut ilmu karena Allah
merupakan suatu khasy-yah (perasaan takut, yakni kepada Allah),
mencarinya merupakan ibadah, mempelajarinya merupakan tasbih,
menelitinya merupakan jihad, mengajarkannya merupakan sedekah, dan
memberikannya kepada ahlinya merupakan taqarrub. Ilmu adalah penghibur
di kala sendirian, teman setia dalam menyepi, petunjuk dalam keadaan
suka dan duka, menjadi pembantu di kalangan orang-orang yang dikasihi,
dan menjadi teman saat tak ada teman-teman. Ilmu merupakan mercusuar
dari jalan menuju surga.<br />
Allah meninggikan derajat banyak kaum melalui ilmu, maka Dia
menjadikan mereka sebagai pemimpin dan pemberi petunjuk dalam kebaikan,
yang dijadikan teladan, dan sebagai petunjuk dalam kebaikan, jejaknya
diikuti dan amal perbuatan mereka menjadi pusat perhatian, dan para
malaikat ingin menghiasi mereka dan mengusap mereka dengan
sayap-sayapnya. Segala yang kering dan yang basah bertasbih untuk
mereka, segala sesuatu, sampai ikan-ikan yang ada di laut dan
binatang-binatang melatanya, mendoakan mereka, juga semua binatang
buas di daratan dan hewan-hewan ternaknya, serta langit dan
bintang-bintangnya. Karena, ilmu adalah kehidupan hati dari kesesatan,
cahaya penglihatan dari kegelapan, dan kekuatan bagi tubuh dari
kelemahan.<br />
Dengan ilmu, seorang hamba dapat mencapai kedudukan kaum abrar (baik)
dan derajat-derajat yang tinggi. Mencurahkan pikiran untuk ilmu
sebanding dengan puasa dan mempelajarinya seimbang dengan qiyam
(shalat). Berkat ilmu, Allah ditaati, disembah, dan diesakan. Dan
berkat ilmu, seseorang memelihara kesucian dirinya, dan dengannya
tali silaturahim dihubungkan. Ia adalah imam, sedangkan amal adalah
pengikutnya. Yang diberikan ilham ilmu hanyalah orang-orang yang
berbahagia, dan yang diharamkan dari mendapatkannya hanyalah
orang-orang yang celaka.<br />
<i> </i><br />
Penjelasan Pengasuh<b> </b><br />
Hadits Mu‘adz yang panjang sebagaimana tersebut di atas diriwayatkan oleh Abu Asy-Syaikh Ibnu Hibban dalam kitab <i>Ats-Tsawab</i>. Juga diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abdil-Barr.<br />
Ada beberapa perbedaan kata pada hadits tersebut antara yang disebutkan dalam <i>Al-Ihya</i> dan beberapa naskah <i>Al-Mursyid Al-Amin</i> yang dicetak. Kata <i>khasy-yah</i> yang tersebut di atas terdapat dalam <i>Al-Ihya’</i>. Tetapi dalam beberapa naskah <i>Al-Mursyid Al-Amin</i>, yang tertulis adalah <i>hasanah</i> (kebaikan), bukan <i>khasy-yah</i>.<br />
Kata <i>wal-wazir ‘indal-akhilla’</i> dalam hadits tersebut adalah sebagaimana yang tersebut dalam <i>Al-Ihya’</i>, sedangkan dalam <i>Jami‘ Bayan Al-‘Ilm wa Fadhlih,</i> karya Ibnu Abdil Barr, disebutkan <i>waz-zain ‘indal-akhilla’</i>
(dan menjadi perhiasan di kalangan orang-orang yang dikasihi). Mengapa
demikian? Karena, ilmu merupakan keindahan, kebaikan, dan
kesempurnaan yang menarik hati orang-orang yang terkasih. Sebagaimana
juga dikatakan orang, “Ilmu adalah hiasan dan perbendaharaan yang tak
ada habisnya.”<br />
<b><i>Al-Mursyid Al-Amin </i>Karya Al-Ghazali</b><br />
<b> Diasuh oleh: K.H. Saifuddin Amsir</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00310898237109999768noreply@blogger.com0